Story about Nenek 1
Nenek bagi saya adalah orang yang saya selalu inginkan kehadirannya di saat ada cara-acara penting keluarga (red:pernikahan, lebaran). Saya tidak begitu jelas mengingat kisah yang pernah saya alami dengan nenek, baik dari pihak bapak ataupun mamak. Mungkin nenek saya terlalu cepat dipanggil Illahi rabbi, aaah perasaan yang sering mengganggu ketika saya dihadapkan situasi orang-orang yang masih memeluk ataupun mencium tangan neneknya.
Sedihnya, saya benar-benar tidak bisa mengingat dengan indah kisah apa yang pernah saya alami dengan nenek, saya memanggil nenek pihak mamak dengan sebutan 'Nek Ayang' dan nenek pihak bapak 'Nenek Belawan'.
Nek Ayang,
Satu satunya memori saya yg kuat tentang beliau adalah ketika nenek sakit dan harus dibawa ke rumah sakit (kalau tidak salah Rumah sakit di Padang Sidempuan). Kala itu, kami membawa beliau dengan kendaraan tetangga. Saya tidak ingat, bagaimana situasi pada saat beliau hendak dipanggil Sang Kuasa, memori tentang kejadian itu adalah kami semua mengangis di dalam mobil ketika mengetahui nenek sudah meninggal dan akan dibawa pulang ke Sosa. Entah berapa lama waktu yang kami butuhkan untuk kembali ke Sosa, Orang-orang menangis di sepanjang jalan menuju kediaman kami, saya ingat jelas begitu mobil ambulans masuk ke jalan arah rumah dengan serine meraung-meraung maka semakin kuatlah tangisan orang-orang menyambt jenazah nenek.
Foto-foto di album masa kecil cukup menambah memori tentang Nek Ayang, di foto-foto itu jelas tampak bagaimana Nek Ayang menyayangi cucunya. Setidaknya, foto ini akan tetap menjadi kenangan indah ketika saya sudah menjadi nenek nantinya. Benarlah adanya, Saya dan Tari, ataupun adik di bawah saya Fandi dan Angga, lebih beruntung dibanding dengan sepupu saya yang lain, Tia, Silvia, Raka, Yuda, Tita, Gali, Fitrah, Rian, Adit, Caca dan Bintang. Beruntung karena kami punya foto dengan Nek ayang, (siapa suruh lahir belakangan? Peace aaaah) Sekarang, hanya doa dan Alfatiha yang bisa kami kirimkan untuk Nenek, We Really miss you.. (AlFatiha)
Nenek bagi saya adalah orang yang saya selalu inginkan kehadirannya di saat ada cara-acara penting keluarga (red:pernikahan, lebaran). Saya tidak begitu jelas mengingat kisah yang pernah saya alami dengan nenek, baik dari pihak bapak ataupun mamak. Mungkin nenek saya terlalu cepat dipanggil Illahi rabbi, aaah perasaan yang sering mengganggu ketika saya dihadapkan situasi orang-orang yang masih memeluk ataupun mencium tangan neneknya.
Sedihnya, saya benar-benar tidak bisa mengingat dengan indah kisah apa yang pernah saya alami dengan nenek, saya memanggil nenek pihak mamak dengan sebutan 'Nek Ayang' dan nenek pihak bapak 'Nenek Belawan'.
Nek Ayang,
Satu satunya memori saya yg kuat tentang beliau adalah ketika nenek sakit dan harus dibawa ke rumah sakit (kalau tidak salah Rumah sakit di Padang Sidempuan). Kala itu, kami membawa beliau dengan kendaraan tetangga. Saya tidak ingat, bagaimana situasi pada saat beliau hendak dipanggil Sang Kuasa, memori tentang kejadian itu adalah kami semua mengangis di dalam mobil ketika mengetahui nenek sudah meninggal dan akan dibawa pulang ke Sosa. Entah berapa lama waktu yang kami butuhkan untuk kembali ke Sosa, Orang-orang menangis di sepanjang jalan menuju kediaman kami, saya ingat jelas begitu mobil ambulans masuk ke jalan arah rumah dengan serine meraung-meraung maka semakin kuatlah tangisan orang-orang menyambt jenazah nenek.
Foto-foto di album masa kecil cukup menambah memori tentang Nek Ayang, di foto-foto itu jelas tampak bagaimana Nek Ayang menyayangi cucunya. Setidaknya, foto ini akan tetap menjadi kenangan indah ketika saya sudah menjadi nenek nantinya. Benarlah adanya, Saya dan Tari, ataupun adik di bawah saya Fandi dan Angga, lebih beruntung dibanding dengan sepupu saya yang lain, Tia, Silvia, Raka, Yuda, Tita, Gali, Fitrah, Rian, Adit, Caca dan Bintang. Beruntung karena kami punya foto dengan Nek ayang, (siapa suruh lahir belakangan? Peace aaaah) Sekarang, hanya doa dan Alfatiha yang bisa kami kirimkan untuk Nenek, We Really miss you.. (AlFatiha)
smoga Allah tempatkan beliau di syurga ya wi...aamin.
BalasHapus