ini liburanku, kalau kamu?

aaaah memang takada obat bagi rasa malas kecuali memaksa diri untuk tidak mengikuti keinginan bermalas-malasan. jeng jeng.. Setelah berbulan-bulan akhirnya keyboard bisa kesentuh lagi (debunya beterbangan kemana-mana).

Liburan, menjadi sebuah kata yang memberkan efek bahagia bagi setiap orang yang mendengarnya atau orang yang mengucapkannya. Belum pernah sekalipun melihat sahabat atau teman yang merasa sedih atau menderita ketika dia mengetahui bahwa dia memiliki jadwal liburan. Termasuk saya dan suami. Bagi kami, jika mengetahui ada tanggal merah, tentu kami akan sumringah dan seketika perasaan bahagia akan menyusup di relung jiwa. 

-Liburan bagi orang lain-

Entah itu teman, sahabat, atau orang di sekeliling akan mengisi waktu liburan dengan hal-hal yang menggembirakan hati. Biasanya, mereka akan memilih bersafari ke kota lain yang banyak menyediakan tempat hiburan. Tidak usah ditanya darimana saya mendapatkan info ini, yaa benar dari status mereka. Saya yakin, mereka sangat gembira dan menikmati setiap perjalanan liburan. sekali lagi, ini tampak jelas dari foto-foto yang mereka unggah ke medsos, rata-rata takkan ada ditemukan pose ataupun status mereka yang menyesakkan dada ketika membacanya. 

-Liburan ala kami-

Terkadang, ada juga masa dimana kami ingin pergi menghabiskan waktu di tempat lain yang kami anggap bisa memberikan udara ataupun semangat baru bagi kesehatan jiwa. Namun, belakangan ini orientasi kami mengenai liburan sudah tidak seperti dulu lagi. Dulu, ketika libur kami pasti kaan segera menyusun rencana A,B, atau apapun yang jelas bisa pergi meninggalkan rutinitas. Anehnya, saat ini kami tak lagi memiliki semangat untuk menghabiskan waktu liburan selain LIBURAN DI RUMAH. 
Benar, rumah benar-benar menjadi tempat paling indah bagi kami. Disini, kami bebas melakukan apa saja yang kami sukai. kami juga tak perlu mengeluarkan biaya untuk ongkos, makan, ataupun akomodasi. 
Liburan ala kami,
dari bangun tidur sampai mau tidur lagi malas-malasan sambil main gadget, keluar rumah cari sarapan, kalau sudah kenyang saatnya kembali ke rumah, ngumpul di kamar (anak+mama+ayah) rebutan gadget, main ular tangga, bebas baca novel kesukaan, ngobrol, kalau mulai terasa lapar, pergi cari makanan, kalau sudah kenyang, kantukpun menyerang, yaa ini salah satu kebahagiaan, bisa tidur siang dengan nyenyak. Aktifitas ini amat lah sederhana, namun sangat beharga ketika kita berada di masa-masa sibuk. 
Sering juga sebagai selingan kami mengajak Rasti pergi ke kolam renang. Jika pergi ke kolam renang, kami akan berangkat sebelum pukul 8 pagi, kolam renag pun belum selesai disiapkan oleh petugas. tapi kami sengaja memilih waktu itu, suasana kolam seperti kolam pribadi.. hahahah jika sudah pukul 11 kami akan segera pulang tapi ini tidak rutin kami lakukan. Sesampainya di rumah,  kami bisa santai kembali dan menikmati berita-berita di gadget ataupun melahap buku-buku favorit.   

Saat ini, bagi kami aktifitas di atas adalah cara paling nikmat menghabiskan waktu berlibur. Selain karena uang yang dipunya tidak terlalu berlebih,  ada rasa bersalah jika uang yang sudah dikumpulkan dengan susah payah harus dibuang sia-sia hanya  untuk menghilangkan kepenatan rutinitas. Belum lagi, perasaan lelah setelah pulang berlibur sering melanda. Niat untuk menghilangkan kepenatan malah semakin penat. Apalagi jika pergi berlibur dengan membawa anak kecil, saya sudah tau flu dan batuk pasti akan menyerang. 
Satu lagi, waktu muda ini akan kami habiskan untuk bekerja, karena bagi kami bekerja keras di waktu muda adalah harga mati supaya di masa tua nanti kami bisa tenang menikmati waktu liburan sesungguhnya. soal Rasti, itu gampang. Bermain ular tangga dan main masakan di samping rumah sudah mencukupi kebahagiannya.Apalagi jika dia bisa mengumpulkan anak tetangga untuk bermain masak-masakan, guru-guruan, sampai main jualan-jualanan. 

Tulisan ini hanya gelora jiwa raga, bukan menggurui ataupun menghakimi. Yuk, nikmati waktu liburmu dengan baik, jangan sampai pulang berlibur jiwamu semakin resah, karena kehabisan energi yang sudah dipaksa keluar ketika berlibur. Berlibur keluar kota memerlukan persiapan fisik yang fit dan dompet yang tebal. hihihi Dua amunisi itu adalah bahan bakar utama untuk liburan, harus diingat, jangan sampai pulang liburan kamu kehabisan bahan bakar yaaa!!!

hore, besok masih libur!

Komentar